BAB I
KONSEP DASAR SISTEM
A. KONSEP DASAR INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI
1. Konsep Dasar Informasi
Definisi dari informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang
menerimannya. Menurut Raymond Mcleod informasi adalah data yang
telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Secara umum
informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
Sumber dari informasi
adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk
menghasilkan informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :
a.
Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
b.
Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai
c.
Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
Kualitas informasi bias
terhadap error, karena kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan
mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan
perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori atau master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Informasi yang berkualitas
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan, maksudnya adalah:
a.
akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
atau menyesatkan.
b.
tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
c.
relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.
Nilai Informasi
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan
analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Umur informasi, kapan
atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai atau arti bagi penggunanya.
Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
2. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dalam
organisasi dapat dikatakan sebagai sistem yang menyediakan informasi bagi semua
tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini
menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang
diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Sistem informasi akan
bekerja pada fungsi-fungsi organisasi sesuai dengan derajat kebutuhan informasi
pada tingkatan manajemen dalam organisasi. Karakteristik dan tipe-tipe
informasi akan terkait dengan kebutuhan informasi pada tingkatan-tingkatan
manajemen dalam organisasi. Sistem informasi berfungsi mentransformasikan data
menjadi informasi yang bernilai bagi tiap tingkatan manajemen. Sistem informasi
mendukung pembuatan keputusan sesuai tahap-tahap pembuatan keputusan manajemen
dalam organisasi.
Menurut Mc leod “Sistem
Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan
informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan
informasi “. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus
mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :
a. harus diketahui oleh
penerima sebagai referensi yang tepat
b. harus sesuai dengan
kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan
c. harus mempunyai nilai
surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan
d.
harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak
selalu menuntut adanya tindakan.
Sistem informasi harus mempunyai beberapa
sifat seperti:
a. pemrosesan informasi
yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk,
pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai
b. manajemen informasi
yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan keutuhan data
yang ada harus diperhatikan
c. keluwesan. Sistem
informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi
d. kepuasan pemakai. Hal
yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem
informasi
Sistem
informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan
(building block), yaitu :
1. komponen input atau
komponen masukan
2. komponen model
3. komponen output atau
komponen keluaran
4. komponen teknologi
5. komponen basis data
6. komponen kontrol atau
komponen pengendalian
B.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan sistem informasi
sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai
pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
1. Aktifitas untuk menghasilkan
sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem)
organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
2. Kumpulan kegiatan para analis
sistem , perancang , dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan
sistem informasi.
3. Tahapan kegiatan yang dilakukan
selama pembangunan sistem informasi
4. Proses merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan
metode , teknik , dan alat bantu pengembangan tertentu.
Sebenarnya
untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari:
1. Sistem analis
Upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan masalah –
masalah apa saja yang ada pada sistem.
2. Sistem development
Langkah
– langkah mengembangkan sistem informasi yang baru berdasarkan gambaran cara
kerja sistem dan permasalahan yang ada:
1. Pengembangan Sistem
Sistem yang dikembangkan adalah
untuk manajemen.
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar maka setiap
investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
a. Semua alternative yang
ada harus diinvestigasikan
b. Investasi yang terbaik harus
bernilai.
2. Sistem yang dikembangkan memerlukan
orang yang terdidik
3. Tahapan kerja dan tugas-tugas
yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
4. Proses pengembangan sistem
tidak harus urut
5. Jangan takut membatalkan proyek
6. Dokumentasi harus ada
untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi:
1. Adanya masalah yang timbul dari
sistem yang lama
2. Untuk meraih kesempatan –
kesempatan dalam berbagai hal
3. Adanya instuksi dari pimpinan
atau adanya peraturan dari pemerintah
Tim Pengembangan Sistem:
Pengembangan sistem tentunya
harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim
biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas
diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem
yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan
kebutuhan.
Pendekatan Pengembangan Sistem
Informasi
1. Pendekatan Konvensional
a. Pemahaman masalah didasarkan
pada pelaksanaan prosedur kerja
b. Pelaksanaan pengembangan
diawali dengan melihar alur dokumen dari satu bagian organisasi ke bagian organisasi
lainnya, selanjutnya ditentukan proses – proses pengolahan datanya.
c. Secara historis digunakan untuk
mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang ada di sistem fisik.
2. Pendekatan Funsional
a. Dekomposisi permasalahan
dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hiraki, muali dari konteks
sampai proses – proses paling kecil (top down)
b. Pengembangan dilaksanakan
dengan melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh sistem, data
yang menjadi masukan dan keluaran, sumber dan tujuan data, serta tempat
penyimpanan data.
3. Pendekatan Struktur Data
a. Sudut pandang pengembangan
adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang digunakan alam sistem.
b. Struktur tersebut, kemudian
dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksi sequence,selection, dan
repetition sampai terlihat proses pembentukannya.
4. Information Engineering
a. Sistem diangun berdasarkan
kebutuhan informasi enterprise
b. Pelaksanaan pengembangan
diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan analisis wilayah
bisnis.
c. Cakupan pengembangan adalah
seluruh enterprise (enterprise-wide basis)
d. Mengaplikasikan teknik tersturktur
dan automated tools.
5. Pendekatan Objek
a. Sudut pandang pengembangan
sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.
b. Sistem dipandang sebagai
kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi (layanan) yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain.
c. Setiap objek dalam sistem dapat
menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya.
d. Setiap objek dapat mempunyai
kemampuan polimorfisme.
C.
KONSEP DASAR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
a.
Sistem Flowchart
Pengertian dan Definisi Flowchart:
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart)
yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem
secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi.
Jenis jenis Flowchart:
1.
Bagan alir sistem (systems
flowchart).
2.
Bagan alir dokumen (document
flowchart).
3.
Bagan alir skematik (schematic
flowchart).
4.
Bagan alir program (program
flowchart).
5.
Bagan alir proses (process
flowchart).
Model Flowchart:
a. System Flowchart:
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan
alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
b.
Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau
disebut juga bagan alir formulir (form flowchart)
atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
c.
Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan
alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di
dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan
simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan
peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah
untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol
bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami,
tetapi sulit dan lama menggambarnya.
d.
Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart)
merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses
program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
e.
Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan
bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga
berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur.
Simbol dan Notasi Flowchart
b.
Sistem Procedure Diagram (Flowmap)
Pengertian Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan pergerakan
benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi,
jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan.
Flowmap menolong analisis
dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil
dan menolong dalam menganalisis alternaitf-alternatif lain dalam pengoprasian.
Menurut buku lain, flowmap digunakan untuk
mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual berbasis
komputer ) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran). (Dian
Novianti, M.Kom, 2011, H. 20)
Flowmap
menggunakan simbol-simbol sebagai berikut :
c.
Data Flow Diagram
Diagram
Alir Data (DAD) atau Data
Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering
disebut juga dengan nama Bubble chart,
Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
Informasi
yang ada di dalam perangkat lunak dimodifikasi dengan beberapa transformasi
yang dibutuhkan. Data Flow Diagram
(DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah
representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi
informasi yang diaplikasikan data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). (Rosa A.S dan M. Salahuddin,
2013, H. 64)
Manfaat
DFD secara keseluruhan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
2. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata
lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada
fungsi sistem.
3. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuat program.
1. Terminator/Kesatuan
Luar (External Entity)
Setiap sistem pasti mempunyai batas
sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi
atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan
dengan suatu notasi kotak. Terminator dapat berupa
orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau
perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator dapat juga berupa
departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem
yang sedang dikembangkan.
2. Arus
data (data flow)
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu
panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data
store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan
untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
Arus data dapat berbentuk sebagai berikut
:
1. Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan
2. Laporan tercetak yang dihasilkan sistem
3. Output dilayar komputer
4. Masukan untuk komputer
5. Komunikasi ucapan
6. Surat atau memo
7. Data yang dibaca atau direkam di file
8. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
3. Proses
(process)
Suatu proses adalah
kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dan hasil
suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang akan
keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau
dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan tentang proses antara lain:
1. Proses harus memiliki input
dan output
2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store
atau proses melalui alur data
3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh
profesional sistem digambarkan dengan komponen proses
4. Simpanan
data (data store)
Simpanan data (data
store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip atau
catatan manual, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, agenda
atau buku. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
i.
Diagram Context
Diagram Level 0 biasa disebut Diagram Sistem Inti (Fundamental System Model) atau Model Sistem Inti (Fundamental System Model) atau biasa disebut juga Diagram
Konteks (Context Diagram) atau Model
Konteks (Context Model). Arah panah dari
aliran data menunjukkan aliran data berupa data masukan (input) dan keluaran (output)
ke dalam proses perangkat lunak yang dirancang. Proses ini mewakili proses dari
seluruh sistem yang nantinya akan didekomposisi menjadi proses-proses yang
lebih detail. (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013, H. 69)
Physical Data Flow
Diagram (Diagram Arus Data Fisik),
lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem lama) dan
lebih menekankan bagaimana proses dari sistem yang diterapkan. (Dian Novianti,
M.Kom, 2011, H. 15)
Logical Data Flow
Diagram (Diagram Arus Data Logika), diagram arus data logika
digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan dan lebih menekankan
proses-proses apa yang terdapat di sistem. (Dian Novianti, M.Kom, 2011, H. 15)
d.
Unified Modelling Language
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan,
visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan
dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari
sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat
lunak lainnya.
UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam
proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang
membutuhkan pemodelan.
UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML
tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling
banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa A.S dan M.
Salahuddin, 2013, H. 118)
UML memiliki beberapa model-model yang dikelompokkan
berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis, yaitu :
1. Use Case Diagram
No.
|
Nama/Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Actor
|
Menggambarkan
pihak-pihak yang berperan dalam sistem
|
2.
|
Use case
|
Aktivitas
atau sarana yang disiapkan oleh bisnis/ sistem
|
3.
|
Generalization
|
Hubungan
dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk
(ancestor).
|
|
Association/Link
|
Penghubung
antara actor dan use case
|
2.
Class
Diagram
Tujuan utama dari class
diagram adalah untuk menciptakan
sebuah kosa kata yang digunakan oleh analis dan pengguna. Diagram kelas
biasanya merupakan hal-hal, ide-ide atau konsep yang terkandung dalam aplikasi.
Misalnya, jika anda sedang membangun sebuah aplikasi penggajian, diagram kelas
mungkin akan berisi kelas yang mewakili hal-hal seperti karyawan, cek, dan
pendaftaran gaji. Diagram kelas juga akan menggambarkan hubungan antara kelas.
No
|
Nama / Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Kelas
|
Kelas
pada struktur sistem
|
2
|
Antarmuka / interface
nama_interface
|
Sama
dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
|
3
|
Asosiasi / association
|
Relasi
antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
|
4
|
Asosiasi berarah / directed association
|
Relasi
antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain,
asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
|
5
|
Generalisasi
|
Relasi
antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
|
6
|
Kebergantungan / dependency
|
Relasi
antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas
|
7
|
Agregasi / aggregation
|
Relasi
antarkelas dengan makna semua bagian (whole-part)
|
3. Statechart Diagram
Diagram status atau statechart diagram
memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status, transisi, kejadian
serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat
dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada permodelan
sistem-sitem yang reaktif.
4.
Activity
Diagram
No
|
Nama
/ Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Activity
|
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas
antarmuka saling berinteraksi satu sama lain
|
2
|
Action
|
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari
suatu aksi
|
3
|
Initial
Node
|
Bagaimana objek dibentuk atau diawali
|
4
|
Activity
Final Node
|
Bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan
|
5
|
Fork Node
|
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi
beberapa aliran
|
5.
Sequence
Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang
disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah
gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu
sesuai dengan use case diagram
No
|
Nama
/ Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Lifeline
|
Object
entity, antarmuka yang saling
berinteraksi
|
2
|
Message
|
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
|
3
|
Message
|
Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi
|
6.Collaboration
Diagram
Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar
objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram ini mempresentasikan
informasi yang diperoleh oleh diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case
untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur status dan tingkah laku
dinamis dari suatu sistem.
No
|
Nama / Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Objek
|
Object yang melakukan interaksi pesan
|
2
|
Link
|
Relasi antar objek yang menghubungkan objek satu
dengan lainnya atau dengan dirinya sendiri:
|
3
|
Arah pesan / stimulus
|
Arah pesan yang terjadi, jika pada suatu link ada dua arah pesan yang berbeda
maka arah juga digambarkan dua arah pada dua sisi link:
|
7.Component
Diagram
Diagram komponen atau component diagram dibuat
untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen
dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan
dan ada didalam sistem.
No
|
Nama / Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Package
|
Package
merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih komponen
|
2
|
Komponen
|
Komponen
sistem
|
3
|
Kebergantungan/ dependency
|
Kebergantungan
antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai
|
4
|
Antarmuka / interface
nama_interface
|
Sama
dengan konsep interface pada
pemrograman berorientasi objek, yaitu sebagai antarmuka komponen agar tidak
mengakses langsung komponen
|
5
|
Link
|
Relasi
antarkomponen
|
8.Package
Diagram
Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas,
merupakan bagian dari diagram komponen.
No
|
Nama / Simbol
|
Deskripsi
|
|||||
1
|
Package
|
Package
merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas atau elemen diagram UML
lainnya.
|
|||||
2
|
Elemen
dalam package digambarkan di dalam package
|
|
9.Deployment
Diagram
Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana
komponen di deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak
(pada mesin, server atau piranti
keras), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat
fisikal. Hubungan antar node
(misalnya TCP/IP) dan requirement
dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
No
|
Nama
/ Simbol
|
Deskripsi
|
1
|
Package
|
Package
merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node
|
2
|
Node
|
Biasanya
mengacu pada perangkat keras (hardware),
perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika di dalam node
disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang
diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan
sebelumnya pada diagram komponen
|
3
|
Kebergantungan/
dependency
|
Kebergantungan
antar node, arah panah mengarah
pada node yang dipakai
|
4
|
Link
|
Relasi
antar node
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar