SEMESTER 5
MATERI BAB
II
TINJAUAN
UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
2.1
Definisi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems
development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistemyang telah ada.
2.2
Alasan perlu dilakukakannya pengembangan sistem:
2.2.1
Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada system lama. Permasalah yang
timbul dapat berupa:
a. Ketidak
beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
b. Perumbuhan
organisasi yang dapat menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.
2.2.2 Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
2.2.4 Adanya instruksi-instruksi (directives)
·
Kebijakan &
Perancangan Sistem:
Adanya instruksi dari
top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu dilakukannya
pengembangan sistem. Didalam perencanaan sistem perlu direncanakan terlebih
dahulu mengenai:
a. Berapa
besar dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
b. Berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
c. Sudah
siapkah personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem tersebut
·
Analisis Sistem:
Mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
·
Desain Sistem Secara
Umum:
Tujuan untuk memberikan gambaran secara
umum kepada user tentang sistem yang baru.
·
Desain Sistem Secara
Terinci:
Tujuan untuk memberikan gambaran secara
terperinci kepada user tentang sistem yang baru.
·
Seleksi Sistem:
Menyeleksi
penggunaan software maupun hardware didalam penerapan sistem baru.
·
Implementasi Sistem:
Menerapkan
sistem informasi didalam satu organisasi atau perusahaan.
·
Perawatan Sistem:
Tujuannya adalah untuk menjaga agar
sistem informasi dapat digunakan dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu
yang cukup lama.
2.4
Bentuk-Bentuk Metodologi Pengembangan Sistem
· Metode System Development Life Cycle (SLDC)
Metode ini adalah metode pengembangan sistem
informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode
tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan
oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi.
a. Tahap-tahap SLDC yaitu:
· Melakukan
survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
· Mempelajari
dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.
· Menentukan
permintaan pemakai sistem informasi.
· Menentukan
perangkat keras dan perangkat lunak computer.
· Merancang
sistem informasi baru.
· Mengkomunikasikan
dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
· Memelihara
dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru.
c.
Kelebihan dan
Kekurangan
Kelebihan:
o Mudah diaplikasikan.
o Memberikan
template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.
Kekurangan
o Jarang
sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena
model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
o Pelanggan
sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk
megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
o Pelanggan
harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak
diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari
awal.
o Pengembang
sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus
menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini
menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
2. Model
WATERFALL
Sering juga disebut model Sequential
Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling
sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak
dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut
dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung
a. Tahap-Tahap
Metode WATERFALL:
· Analisis
Kebutuhan Perangkat Lunak
· Desain
· Pembuatan
Kode Program
· Pengujian
· Pendukung
atau Pemeliharaan
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall
Kelebihan
o Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
o Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi
setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kekurangan
o Diperlukan
majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum terjadinya suatu produk.
o Kesalahan
kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
o Pelanggan
sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi
ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
3. Model
Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam
pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja
(working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara
user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool
pengembangan untuk menyederhanakan proses.
a. Tahapan-tahapan Model
Prototyping
· Pengumpulan Kebutuhan
· Membangun Prototyping
· Menggunakan Sistem
· Mengkodekan Sistem
· Menguji Sistem
· Evaluasi
Sistem
· Evaluasi Protoptyping
b. Kelebihan dan
Kekurangan
Kelebihan
o Prototype melibatkan
user dalam analisa dan desain.
o Punya kemampuan menangkap
requirement secara konkret.
o Digunakan untuk memperluas
SDLC.
Kekurangan
o Proses analisis dan
perancangan terlalu singkat.
o Mengesampingkan alternatif
pemecahan masalah.
o Bisanya kurang fleksible
dalam mengahdapi perubahan.
o Protitype yang dihasilkan
tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.
4. Model
RAD (Rapid Application Development)
RAD
adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan
metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan
user dan perancangan sistem informasiselain itu RAD menekankan siklus
perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan
konstruksi berbasis komponen.
a. Tahapan-tahapan Model
RAD
· Bussiness
Modelling
· Testing
and Turnover
· Aplication
Generation
· Process
Modelling
· Data
Modelling
b. Kelebihan dan
Kekurangan
Kelebihan
o RAD
mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable
object).
o Setiap
fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD
yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kekurangan
o Tidak cocok untuk proyek
skala besar
o Proyek bisa gagal karena
waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
o Sistem yang tidak bisa
dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
o Resiko teknis yang tinggi
juga kurang cocok untuk model ini
5. Model
Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh
Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat
iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model
sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap.
a. Tahapan-tahapan Model
Spiral
· Komunikasi Pelanggan
· Perencanaan
· Analisis
Resiko
· Perekayasaan
· Konstruksi
dan Peluncuran
· Evaluasi
Pelanggan
b. Kelebihan dan
Kekurangan
Kelebihan
o Dapat
disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
o Lebih
cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
o Pengembang
dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap
tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
o Menggunakan
prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam
evolusi produk.
o Tetap
mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke
dalam kerangka kerja iterative.
o Membutuhkan
pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum
menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan
o Sulit
untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
o Memerlukan
penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika
resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
o Butuh
waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute
6. Object
Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara
pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di
dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara
struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat
luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat lunak (perencanaan,
analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada
perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan
system secara keseluruhan.
a. Tahapan-Tahapan
Object Oriented Technology
Pada Object Oriented Technology ada beberapa
metode yang digunakan dalam
pengembangan
sistem. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object Modelling
Technique). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam OMT ini
adalah:
· Model
Objek
· Model
Dinamis
· Model
Fungsional
b. Kelebihan dan Kekurangan Object Oriented Technology
Kelebihan
o Uniformity, OMT memungkinkan merancangn user interface
secara terintegrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan
perancangan basis data.
o Understandability, Kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi
ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga
lebih mudah dipahami.
o Stability, Kode program yang dihasilkan relatif stabil
sebab mendekati permasalahn sesungguhnya dilapangan.
o Reusability, Dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode
sehingga akan mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.
Kekurangan
Metode berorientasi objek merupakan konsep
yang relatif baru sehingga belum ada standar yang diterima semua pihak dalam
menentukan tool apa yang digunakan sebagai dasar analisi serat perancangan
perangkat lunak.
7. Metode
End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh
end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan, karena
memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat
dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan
kecenderungan tumbuhnya “private”sistem
informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.
a. Tahapan-tahapan EUD
· Tahap
inisasi (initiation), Yaitu tahap dimana organisasi(perusahaan) mulai pertama kali mngenal
teknologi informasi.
· Tahap
ketularan (contagion)
· Tahap
kendali (control)
· Tahap
matang (mature)
b. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
o Dapat
menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
o Kebutuhan
pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan
sendiri oleh pemakai.
o Menambah
atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses
pengembangan sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai
sistem.
o Dapat
menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang
dikembangkan serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.
Kekurangan
o Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka
dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki
pemahaman mengenai teknologi informasi (computer literacy) serta
pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
o End user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak
system informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
o End user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan
teknis pemakai sekaligus pengembang sistem.
2.5
Bentuk Pendekatan Pengembangan Sistem
2.5.1
Dipandang dari
metodologi yang digunakan :
a.
Pendekatan Klasik
(Clasical approach)
Disebut
juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan
mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa
pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life
cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan
diantaranya adalah:
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
2.
Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
3.
Kemungkinan kesalahan sistem besar
4.
Keberhasilan sistem kurang terjamin
5.
Masalah dalam penerapan sistem
b.
Pendekatan Terstruktur
(structured approach)
Pendekatan
ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
2.5.2
Dipandang dari sasaran
yang dicapai :
a) Pendekatan
Sepotong (piecerneal approach)
Pendekatan yg
menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b) Pendekatan
Sistem (systems approach)
Pendekatan yg
menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
2.5.3
Dipandang dari cara
menentukan kebutuhan dari Sistem :
a. Pendekatan
Bawah-Naik (Bottom-Up Approach)
Pendekatan dari level
bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan.
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan
naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi
tersebut (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis).
b. Pendekatan
Atas-Turun (Up-Down Approach)
Dimulai dari level
atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan
analisis kebutuhan informasi , lalu proses turun ke pemrosesan transaksi
(merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision
analysis)
2.5.4
Dipandang dari cara
pengembangannya:
a) Pendekatan
Menyeluruh
Pendekatan yg mengembangkan
sistem serentak secara menyeluruh.(merupakan ciri-ciri pendekatan klasik)
b) Pendekatan
Moduler
Pendekatan yg berusaha
memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan
ciri -ciri pendekatan terstruktur)
2.5.5
Dipandang dari
teknologi yg digunakan :
a. Pendekatan
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yg
menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih.
Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
b. Pendekatan
Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yg
menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan
terus berkembang.
2.6
Alat dan Teknik yang Digunakan Dalam Pengembangan Sistem
Ø Alat
yang Digunakan dalam Pengembangan Sistem, dapat berupa :
1. Grafik, HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan
personil
Ø Teknik
yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Data : Wawancara,
Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi
Ø Penyebab
kegagalan pengembangan sistem :
·
Kurangnya penyesuaian
pengembangan system
·
Kelalaian menetapkan
kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
·
Kurang sempurnanya
evaluasi kualitas dan analisis biaya
·
Adanya kerusakan dan
kesalahan rancangan
·
Penggunaan teknologi
komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak
sesuai
·
Pengembangan sistem
yang tidak dapat dipelihara
·
Implementasi yang
direncanakan dilaksanakan kurang baik
Ø Mengatasinya
digunakan :
•
SDLC
•
Prototipe
•
Perangkat Pemodelan
•
Teknik Manajemen Proyek
•
CASE
•
JAD
•
Keterlibatan pemakai
2.7
Prinsip Pengembangan Sistem
2.7.1.
Sistem yang
dikembangkan adalah untuk manajemen
2.7.2.
Sistem yang
dikembangkan adalah investasi modal besar
2.7.3.
Sistem yang
dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
2.7.4.
Tahapan kerja dan
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar